Sabtu, 11 Maret 2017

Keresahan Mahasiswa Pertengahan


Banyak hal yang saya rasakan dari awal menjadi mahasiswa baru sampai menjadi mahasiswa pertengahan. Sampai saat ini, semester 4 menjadi titik jenuh saya yang hanya menjadi seorang mahasiswa. Hanya menjadi seorang mahasiswa. Entah kenapa, semester ini membuat saya merasa sangat menua dan tak punya karya apa-apa. Mungkin quotes saya yang salah satunya berbunyi “harus bisa membuat karya sebelum umur 20 tahun” telah dibumi hanguskan oleh hal-hal lain yang berhasil membuat saya “melupa”. Dari situ dapat kalian analisis umur saya yang tuwir. Banyak tulisan yang baru judul terbengkalai begitu saja. Niat ingin mengirim tulisan yang tersisihkan oleh belenggu deadline tugas-tugas kuliah. Hari libur yang diisi dengan jualan online untuk mengais rupiah. Oke, itu tadi beberapa statement yang memicu orang berkata “kalau kamu niat ya pasti disempet-sempetinlah”.
Selain itu mungkin karena saya berstatus mahasiswa pasif. Kerjaan cuma kuliah ya kuliah, kalau pulang ya langsung pulang. Beda sama teman-teman yang lain kalau pulang ya rapat bikin program kerja, ngurus ini itu atau apalah-apalah. Sungguh mereka luar biasa. Mungkin itu yang bikin saya resah karena saya merasa kurang sosialisasi di kampus sendiri.
Cita-cita adalah salah satu hal lain yang membuat saya resah dalam berbagai bidang kehidupan. Di semester ini saya sering banget mikirin mau jadi apa di masa depan. Hari ini pingin menjadi penulis, besoknya wirausaha, besoknya guru, besoknya penulis, besoknya wirausaha, besoknya guru, begitu terus cuma muter-muter. Percayalah bahwa orang seburuk ini (*nunjuk muka sendiri) juga punya cita-cita. Bahkan ada suatu titik dimana saya nggak pingin jadi apa-apa atau mungkin menjadi seorang istri yang baik dan penyayang. Tapi terkadang kalo pikiran lagi jernih pingin merangkap ketiga-tiganya (dasar nggak tau diri).














Tidak ada komentar:

Posting Komentar