Hanya melampiaskan uneg-uneg
yang tertimbun sejak lama perihal jurusan saya . Tak jarang banyak nyinyir-an di luar sana yang cenderung
memojokkan jurusan tersebut. Berikut ini adalah beberapa respon mereka saat
saya menjawab “Jurusan FKIP Sejarah” diantaranya :
“Hahahahahahahahahahahahahahahahahaha.”
“Kok
nggak masuk matematika atau bahasa Inggris.”
“Kuliahnya
ngapain tuh.”
“Pendidikan
Sejarah? Nilainya rendah ya?” (Saya tidak memungkirinya)
“Oh.”
Saya
memakluminya. Saya juga berpendapat demikian sebelum saya mengenal benar makna
sejarah. Mungkin mereka hanya belum tau bahwa lulusan “berbau” sejarah juga
bisa sukses juga. (*Ehem)
Pernah
sesekali saya ngetes respon beberapa orang. Saat ditanya “jurusan apa, mbak?”,
terus saya jawab “Pendidikan Bahasa Inggris” atau “Pendidikan Matematika” dan
tentunya bukan “Pendidikan Dokter” (tau dirilah). Dan benar saja responnya bikin saya agak
jijik, “wah pinter dong, sekolahnya dulu pasti pinter tuh, masuknya susah pasti,
nilainya tinggi ya?” Oh shit. Mungkin
jika mereka bertanya dengan mahasiswa jurusan Teknik, Ilmu Komputer, Teknologi, Kedokteran,
Keperawatan, atau Ekonomi pasti responya sangat mengagumkan. Pertanyaan “mengapa
memilih pendidikan sejarah?” tidak jauh berbeda dengan “Guru sejarah gak
penting banget sumpah.” Ya, saya bisa mengerti, itu hak mereka.
Apa
yang ada di kepala mereka setelah mendengar kata “sejarah”? Manusia purbakah?
Hanya itu? Bukan hanya itu, gaes.
Namun,
tidak semua orang memiliki stigma seperti ini. Ada segelintir orang (sejauh
ini) yang menganggap sejarah itu merupakan sebuah ilmu yang sangat berarti.
Beliau adalah seorang guru SMA yang bertanya jurusan yang saya ambil dan
responnya membuat saya heran (menurut saya). Beliau menganggap sejarah adalah ilmu yang seharusnya
dipelajari oleh semua orang karena disitu membuat kita lebih bijak dalam
menghadapi berbagai masalah dikehidupan yang akan datang dan sekarang guru
sejarah itu sangat dibutuhkan di sekolah-sekolah karena jam mata pelajaran sejarah
ditambah. Saya melihat wajah antusisasnya yang on fire banget kalo cerita sejarah. Apa beliau guru sejarah? Bukan.
Beliau adalah guru matematika. Guru matematika aja ngomong begitu.
Teman-teman,
belajar sejarah itu sangat penting. Tidak perlu menjadi anak sejarah untuk
belajar sejarah. Kita dapat mengetahui kesalahan-kesalahan manusia di masa lalu
atau mengetahui kunci keberhasilan pendahulu kita. Mengetahui kelemahan dan
kekurangan di masa silam berguna agar kita tidak lagi mengulanginya di masa
sekarang. Sejarah juga mengasah kemampuan analisa kita. Analisa. Karena analisa
juga penting untuk memecahkan berbagai masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Saya
merasa beruntung dapat diterima di jurusan ini. Saya mulai melihat
dampak-dampak positif dari saya belajar sejarah. Salah satunya, yang awalnya males baca buku
dituntut untuk sering-sering baca buku. Karena kita dapat mengetahui sejarah
dengan membaca. Dan masih banyak dampak positif yang lain. Ya gimana lagi kalau nggak baca buku (walaupun dikit-dikit), di
kelas blank alias ga tau apa-apa. Beneran.
Selanjutnya,
apakah kalian masih berpikir bahwa sejarah adalah ilmu yang tidak penting?
“Dengan sejarah, kita belajar jatuh
cinta.”
― Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah